Minggu, 02 Mei 2010

Tidak Mencerminkan Nilai Kebekasian Patung Golf Diminta Dibongkar

PATUNG golf di pintu tol Cikarang menuai kontroversi karena dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai kebekasian. * Denny Bratha

KEBERADAAN patung golf di pintu keluar tol Cikarang mendapat kritik dari berbagai kalangan. Patung selamat datang berbentuk orang memegang stik golf dalam posisi hendak memukul bola ini dianggap tidak mencerminkan nilai kebekasian dan malah melecehkan masyarakat Kabupaten Bekasi. Patung itu sendiri dibangun oleh pengelola kawasan Jababeka bekerja sama dengan PT Jasa Marga sebagai pemilik lahan dan pengelola jalan tol Jakarta-Cikampek.

Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Bekasi, Hilalludin Yusri, mengancam akan menyegel patung tersebut jika dalam minggu ini Pemkab Bekasi, pengelola kawasan Jababeka, dan PT Jasa Marga tidak segera melakukan pembongkaran. Menurut Hilal, patung tersebut tidak sesuai dengan karakter dan identitas masyarakat Kabupaten Bekasi yang agraris dan agamis. Meskipun dibangun oleh pihak Jababeka, patung yang terletak di pintu keluar tol Cikarang itu bisa ditafsirkan sebagai ikon atau penanda (landmark) Kabupaten Bekasi.
"Setiap orang yang melewati tol Cikampek pasti akan mengira bahwa patung tersebut merupakan tugu selamat datang Kabupaten Bekasi. Padahal tidak mencerminkan nilai kebekasian apa pun. Ini bahaya, bisa terjadi salah pemahaman," ujarnya, Kamis (4/2).

Patung golf, kata Hilal, adalah simbol kapitalisme dan kemapanan orang-orang kaya. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan kehidupan keseharian masyarakat Kabupaten Bekasi yang masih banyak berada di bawah garis kemiskinan dan bisa memicu kecemburuan sosial. Disamping itu, patung golf juga tidak mencerminkan nilai agamis yang menjadi visi Kabupaten Bekasi. Hilal menyesalkan sikap bupati dan Pemkab Bekasi yang terkesan membiarkan keberadaan patung tersebut.

"Jangan dianggap sepele. Jika ini dibiarkan, maka para pengusaha kawasan bisa seenaknya membangun patung atau landmark tanpa mempertimbangkan aspek nilai sejarah, nilai budaya, dan identitas Bekasi," tutur Hilal.

Hilal juga menyesalkan penulisan nama kawasan di pintu gerbang yang tidak mencantumkan nama Kabupaten Bekasi di belakangnya. "Para pengelola kawasan seolah tidak menganggap keberadaan pemda, mereka menggunakan nama kota tanpa mencantumkan Kabupaten Bekasi di belakangnya," kata dia.

Hilal mendesak kepada pengelola kawasan Jababeka, PT Jasa Marga, dan Pemkab Bekasi untuk segera membongkar atau memindahkan patung tersebut. Selanjutnya, ia menyarankan agar penggantinya adalah patung yang mencerminkan semangat kebekasian.

"Jika dalam minggu ini tidak dipindahkan, kami akan mengerahkan seluruh kader karang taruna menyegel patung tersebut," ujar Hilal, menebar ancaman.

Didukung DPRD

Selain itu, karang taruna juga mendesak kepada Pemda dan DPRD Kabupaten Bekasi untuk mengeluarkan perda yang mengatur tentang identitas kebudayaan. Hal ini sangat penting untuk membentengi masyarakat, khususnya generasi muda, dari gempuran globalisasi dan kapitalisme. Terlebih dengan diberlakukannya ACFTA (Asian China Free Trade Area) per Januari 2010 kemarin.

"Dalam waktu dekat, pelabuhan Bekasi akan menjadi pintu masuk perdagangan bebas. Jika hal ini tidak disikapi dari sekarang, maka bukan hanya nilai dan kebudayaan saja yang akan tergerus, tetapi juga masyarakat akan terpinggirkan secara ekonomi," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bekasi Muhtadi Muntaha mengatakan bahwa sangat mendukung gagasan karang taruna, bahkan dirinya siap ikut serta dalam penyegelan patung golf Jababeka. Muhtadi juga tidak habis pikir, kenapa keberadaan patung tersebut diberi izin pembangunannya dan dibiarkan oleh bupati. Sebab, patung tersebut tidak mencerminkan kesederhanaan masyarakat Bekasi. Muhtadi malah menduga, pembuatan patung tersebut segaja dizinkan oleh bupati yang belakangan hobi bermain golf.

"Saya malah kadang berpikir, jangan-jangan patung itu sengaja dibuat untuk bupati karena memang gemar bermain golf. Harusnya, bupati yang notabenenya orang Bekasi memberikan contoh yang baik buat masyarakat, sebab sangat tidak etis dan tidak sesuai dengan kultur dan karakter masyakat Bekasi," ujar Sekretaris komisi C tersebut.

Anggota Fraksi PAN tersebut menegaskan bahwa pihak pemda dan kawasan jangan berlindung di balik masalah anggaran pembongkaran atau pemindahan. Fraksi PAN Jabar sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 100 juta dari APBD Provinsi untuk bantuan pembuatan tugu K.H. Noer Alie yang rencananya akan dibangun di daerah Citarik.

"Tidak ada alasan lagi untuk menolak dipindahkan atau dibongkar. Jika perlu kita ganti dengan tugu K.H. Noer Alie. Anggarannya sudah ada dari bantuan APBD Provinsi Jawa Barat," kata dia.

Sementara Kepala Bidang Pengembangan Usaha PT Jasa Marga, Sutirya Wirya Sastra mengatakan, lahan tersebut memang milik PT Jasa Marga yang disewa oleh PT Jabebeka selama lima tahun dari tahun 2006 untuk dibangun taman dan properti patung. Menurut dia, keberadaan taman dipinggir ruas jalan tol tentu saja sangat membantu untuk memperindah estetika. Menurut dia, patung tersebut sudah ada sejak tahun 2006, tetapi kemudian dipindahkan ke dekat jalan tol karena ada pelebaran dan penggeseran gerbang tol Cikarang sehingga keberadaan patung tersebut terlihat sangat mencolok.

Sutirya mengatakan, sejauh ini belum ada keluhan dari masyarakat terkait keberadaan patung tersebut. Dia enggan berkomentar terkait masalah tersebut.

"Silakan tanya ke Jababeka karena mereka yang merancang patung tersebut, kami tidak tahu makna dan artinya. Jasamarga hanya menyewakan lahan saja," ujarnya.

Sementara itu, Humas Pemkab Bekasi Suherga saat dimintai keterangan juga menunjukkan sikap enggan memberikan jawaban. Dikatakan, ia tidak memiliki kewenangan untuk memberi keterangan terkait hal tersebut. Sampai berita ini diturunkan, pihak PT Jababeka pun belum bersedia memberi komentar apa pun. (JU-16)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Recent post

EKONOMI (3) GAYA HIDUP (7) HUKUM (12) POLITIK (1) REALITAS (8) SOSIAL (5) WAJAH (5)
Powered by  MyPagerank.Net

monitor

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
SEO Stats powered by MyPagerank.Net