Sabtu, 01 Mei 2010

Masyarakat Bekasi bagian utara, hidup dibawah kucuran limbah Industri

Masyarakat Bekasi yang hidup diwilayah utara saat ini menjadi sebuah kisah tragis yang menyedihkan, mereka hidup dibawah bayang-bayang kapitalisme, bagaimana tidak, kesalahan penyajian tata ruang wilayah telah dengan sengaja lambat laun dan perlahan namun pasti akan membunuh sumber penghidupan mereka, karena penempatan industri diwilayah hulu dan pertanian diwilayah hilir, kesombongan industri yang berada dihulu telah menjadi penyumbang racun terbesar bagi mereka yang berada dihilir, melalui sumbangan limbah-limbah kimia beracun (B3), sementara mereka yang hidup dihilir, dengan dengan damainya nuansa agraris menjadi penerima yang pasti dan mau tidak mau, karena sungai-sungai dan kali-kali yang mengalir ke utara (hilir) menjadi transportir bagi racunnya kaum kapitalis.

Masyarakat bekasi bagian utara bagaikan hidup dengan dipasangi stop watch yang secara pasti berjalan detik, jam, hari, minggu, bulan dan tahun untuk dimarginalkan dan dikebiri disemua sektor, kesombongan kaum kapitalis dan kesewenang-wenangan penguasa telah memaksa mereka menjadi semakin tidak bisa hidup sejahtera, karena kehidupan masyarakat dibagian utara yang 90% nya adalah hidup dari sektor pertanian, kehadiran limbah-limbah beracun industri yang dialirkan secara pasti oleh para kapitalis yang selama ini selalu diagung-agungkan oleh pemerintah kita sebagai penopang ekonomi negara ternyata menjadi bencana bagi kehidupan masyarakat lain, belum lkagi kerusakan eko system yang terjadi dan hilangnya simbiosis mutualisme yang seharusnya berjalan seiring antara manusia dengan alam.
Kehadiran industri seharusnya menjadi win-win solution bagi banyak masyarakat, dan bukan menjadi perusak bagi masyarakat, kesombongan mereka dengan orientasi profitnya dan surplus cashflownya telah mengabaikan banyak hal yang menjadi penting bagi kehidupan banyak orang, produksi limbah beracun dan berbahaya, pencemaran lingkungan, kepadatan arus lalu lintas, penghapusan daerah-daerah resapan air dan lain sebagainya menjadi pengiring yang pasti bagi kehadiran setiap industri di Indonesia, sisi lain pemerintah yang tidak peka dengan dampak-dampak negatif dari berdirinya industri-industri tersebut telah menjadi pelengkap bagi kerusakan alam dan eko sistemnya serta bagi sumber kehidupan banyak orang.

Kehadiran perubahan, baik itu industri maupun property menjadi sebuah keniscayaan akan diiringi oleh perubahan sosial, ekonomi, budaya dll, perubahan yang terjadi dimasyarakat akibat masuknya sebuah perubahan pembangunan adalah perubahan paradigma, baik itu paradigma hidup, paradigma soaial dan paradigma ekonomi, bagi sebagian besar masyarakat dibekasi yang hidup secara agraris, tentu saja hal tersebut menjadi sebuah persoalan besar, karena perubahan paradigma yang mereka dapatkan tidak diiringi dengan kesiapan baik mental maupun kemampuan untuk menerima perubahan itu, perubahan paradigma hidup, sosial dan ekonomi yang terjadi dimasyarakat akibat hadirnya investor seharusnya diantisipasi, dan menjadi tanggung jawab antara pemerintah dan pengusaha.

Tingginya angka kemiskinan dikabupaten Bekasi adalah sebuah bukti kesalahan pemerintah mengantisipasi perubahan yang terjadi dimasyarakatnya akibat orientasi perubahan tehadap industri, hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat, apalagi masyarakat yang hidup diwilayah utara Bekasi, hidup yang saat ini mereka jalani dari kehidupan bertani menjadi tidak nyaman apalagi menguntungkan, karena kebutuhan air pertasnian yang mereka gunakan telah tercemar oleh limbah industri, belum lagi resapan air yang menyerap kedalam tanah telah mencemarkan air tanah yang biasa mereka gunakan untuk minum dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Lagi-lagi hal tersebut tidak menjadi pelajaran berguna bagi para penguasa di Bekasi untuk melakukan banyak hal menyangkut recovery diberbagai sektor yang rusak akibat perubahan dan masuknya industri diBekasi, apakah melalui pembekalan-pembekalan bagi mereka yang baru akan menghadapi perubahan ataupun regulasi yang dapat menjadi payung bagi kapitalis-kapitalis perusak lingkungan.

Mungkinkah uang dan kekuasaan yang selalu menang dan menindas rakyat serta merusak alam ??

0 komentar:

Posting Komentar

 

Recent post

EKONOMI (3) GAYA HIDUP (7) HUKUM (12) POLITIK (1) REALITAS (8) SOSIAL (5) WAJAH (5)
Powered by  MyPagerank.Net

monitor

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
SEO Stats powered by MyPagerank.Net