Selasa, 15 Desember 2009

Jangan Lagi Ada Gegar Budaya Di Utara Bekasi

Lahir dan dibesarkan di tengah keluarga santri dan masyarakat agraris tradisional, Hilal tumbuh menjadi pribadi yang peka terhadap setiap geliat perubahan di daerahnya. Konsentrasinya bukan hanya pada persoalan korupsi, tapi juga agama, sosial, budaya, Sejarah dan tata nilai. Berbicara dengan seorang Hilal, kita serasa berhadapan dengan sebuah perpustakaan besar yang siap memberi informasi tentang Bekasi. Seorang pribadi yang multi talen. Tidak mengherankan jika namanya sangat dikenal luas di berbagai kalangan.

Di ranah kepemudaan, ia menjadikan Karang Taruna sebagai alat perjuangannya. Jabatan sebagai sekretaris umum memudahkannya meresap bermacam ragam persoalan dan meramu gagasan solutif. Pemuda Bekasi hari ini, kata dia, kini hidup dalam kepungan globalisasi, dimana nilai-nilai materialisme, individualisme dan hedonisme telah menyusup setiap urat nadi. Amnesia sejarah menjadi penyakit baru di kalangan anak muda dewasa ini. Padahal, semua orang sepakat bahwa pemuda adalah generasi pelurus dan penerus bangsa. Tapi sedikit yang peduli dengan masa depan pemuda.

Kekhawatiran pria kelahiran Bekasi tahun 1974 bukan tanpa alasan, menurutnya bangunan nilai saat ini sudah sangat kropos dan rapuh. Bekasi tempo dulu yang terkenal dengan kultur masyarakatnya yang agamis, berubah menjadi masyarakat yang sekuler. Kini kala sore hari, sangat jarang dijumpai rombongan remaja berbusana muslim menenteng kitab suci menuju masjid dan musola. Lepas magrib dan isya, tidak lagi terdengar lantunan ayat suci yang dikumandangkan.

“Beda dengan saat saya remaja dulu, kini mall sudah menjadi tempat ibadah baru bagi banyak anak muda, pesantren menjadi benteng terakhir untuk menahan laju globalisasi di Bekasi” kata Hilal menghabiskan masa remajanya dalam lingkungan pesantren di Ujung Malang, Babelan.

Kondisi ini membuat Hilal merasa sangat prihatin. Dalam pandangannya, Bekasi telah luluh lantak disemua sendi kehidupannya dan nyaris tidak ada yang bisa dibanggakan. Di ranah ekonomi, laju pembangunan dan industrialisasi ternyata tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pinggiran seperti Bekasi bagian Utara dan Selatan. Begitu juga dengan kekayaan Sumber Daya Alam yang tidak bisa sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat. Ranah politik pemerintahanpun tidak beda kusutnya.

Kondisi ini tidak lepas dari political will pemerintah daerah dari masa ke masa yang kurang peka dalam membaca realitas kebutuhan masyarakat secara jangka panjang. Pembangunan infrastruktur ternyata tidak diikuti dengan pembangunan sumber daya manusia. Sehingga masa transisi kultur dari tradisional ke industri modern tidak dapat diimbangi oleh masyarakat Bekasi, yang terjadi kemudian adalah gegar budaya. “Masyarakat bekasi tidak siap menghadapi perubahan yang demikian cepat, sehingga tidak dapat bersaing dan pada akhirnya terpinggirkan,” kata dia.

Hilal mencontohkan, ketika sawah dan ladang yang menjadi sumber penghidupan para petani disulap menjadi kawasan industri dan perumahan, pemerintah daerah tidak memikirkan nasib petani yang tergusur. Parahnya, juga tidak ada upaya penyiapan SDM yang dapat bersaing di dunia industri semisal dengan mendirikan SMK dan Balai Latihan Kerja (BLK). “Warga Bekasi hanya menjadi penonton didaerahnya sendiri, sebab mata pencaharian mereka terbunuh,” kata Hilal lirih.

Berangkat dari keprihatinan tadi, Hilal merasa terpanggil mengawal agenda pembangunan khususnya di masyarakat daerah utara Kabupaten Bekasi. Sebab, kata dia, dalam waktu dekat daerah utara akan menjadi pusat industri baru dimana terdapat ribuan hektar kawasan industri, pelabuban bertaraf internasional, serta penambangan minyak dan gas.

“Potret ketimpangan masyarakat di daerah Cikarang dan Cibitung cukup menjadi contoh buruk pembangunan, rencana pembangunan di Bekasi utara jangan sampai melahirkan gegar budaya lagi” kata dia. (RADAR BEKASI)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Recent post

EKONOMI (3) GAYA HIDUP (7) HUKUM (12) POLITIK (1) REALITAS (8) SOSIAL (5) WAJAH (5)
Powered by  MyPagerank.Net

monitor

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
SEO Stats powered by MyPagerank.Net